Penghujung cerita kematian

October 8, 2020

Mati..tidak sering disebut tetapi sering terfikir didalam diri..puas sudah menongkah kehidupan dunia yang penuh dengan sensara. Inginkan bahagia tetapi derita sentiasa bersama. Cerita itu tidak habis untuk seketika, ia datang dan terus datang sepanjang masa. Disini membenci disana dimaki. Tiada kebahagiaan yg akan ku kecapi. Siapa bersalah??
Akulah yang bersalah. Karena adanya nafasku lagi..adanya denyut jantungku lagi..bergeraknya anggota badan ku lagi..ada yang benci..ada yang marah..ada yang iri dengan adanya nyawaku lagi..aku tak ingin hidup dibuai dengan kebencian dan makian yang sering hinggap dalam telinga ku..sering dipersembahkan dedepan pancaindera mataku..aku tak mampu untuk menanggung semua itu..setiap saat..setiap hari..setiap minit..setiap jam..setiap minggu..setiap bulan dan setiap tahun..aku tak mampu untuk menanggung..tiada kebahagiann dan ketenangan dapat aku kecapi dari riak perckapan dan memek muka yang mereka persembahkan..siapa yang bersalah??

Ya..aku yang bersalah..terlalu cuba untuk menjadi yang terbaik untuk mereka..terlalu untuk cuba membahagiakan hidup mereka..dan apabila aku silap..hilang semuanya bagi mereka..dari kaca mata mereka..kesensaraanku adalah kebahagian mereka..kesalahan ku adalah berita gembira bagi mereka..apakan daya..hanya aku yang rasa..dan rasa mati itu tak mampu mereka baca..nampak senyum diukir gelak tawa yang bising memecah suasana mereka..namun didalam hati sentiasa memanggil manggil mati datang..orang kata mati adalah penyelesaian yang terakhir untuk masalah yang sementara..bagiku matiku adalah penyelesaian yang terakhir untuk masalah mereka..apa masalah mereka?

masalah mereka ialah benci dengan ku..masalah mereka ialah mereka inginkan aku semourna walhal mereka tidak sempurna. Masalah mereka juga ingin aku hidup derita dan sendara dan matiku adalah penamatnya masalah mereka..tidak mintak diratap..tidak mintak ditangisi..tidak mintak diziarah..tidak mintak disedihkan..tidak mintak dilihat..tidak mintak diangkat jasadku..biarlah aku pergi dengan bahagia caraku..ingin kau sambung untuk memarahai..membenci..dan memaki..silalah..tak ada yang akan kudengari cacian..makian dan dendam dari kamu semua.semuanya telah selesai untuk diriku..dunia hidupku tiada apa..mati juga tiada apa..umpatan mu tidak dapat ku dengari. Aku telah selasai disini tak ingin ku teruskan lagi. Cukup dengan apa yang kumilki dan taburi..harapan disana ada ganjaran yang aku dapat..tapi bila?

Terpaksa atau memaksa hari itu akan terjadi..mungkin esok..mungkin lusa..mungkin bila-bila..tak perlulah mereka tahu..bukan untukku menagih simpati..Aku penat untuk menunggu simpati..dan kini aku akur tiada simpati dari mata mereka..dan aku telah berhenti menunggu…akan satu ketika..aku lenyap selama-lamanya…

amer fikri. 8/10/2020@0014

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: